Keterbatasan Akses Internet, Tidak Halangi Siswa MA Berbasis Pondok Pesantren Di Kota Surabaya Untuk Literasi Media Keagamaan

Kota Surabaya (Inmas) – Bertempat di Hotel Santika Pandegiling Surabaya, Peneliti Balai Penelitian dan Pengembangan Agama Semarang memaparkan Diseminasi hasil penelitian di Madrasah Aliyah (berbasis Pondok Pesantren) Kota Surabaya Kemarin Kamis (6/2).



Penelitian tentang Literasi Media Keagamaan Kalangan Pelajar Madrasah Aliyah di Kota Surabaya yang dilakukan selama bulan Agustus s.d November tahun 2018 oleh Nur Laili Noviani, mengambil sampling MA Unggulan Amanatul Ummah dan MA Alfatich Kota Surabaya.

Sebelum pemaparan diseminasi hasil penelitian disampaikan, peneliti dari Balitbang Semarang, Umi masfiah yang hadir mewakili Novi menyampaikan permohonan maaf.

“Sebelumnya Bu Novi minta maaf tidak bisa mempresentasikan sendiri hasil penelitiannya karena harus menjaga putranya yang sedang opname di Rumah Sakit. Tapi inshaAllah saya dan tim akan berusaha menyajikan pemaparan sebagaimana yang bu Novi lakukan” katanya.

Dari hasil Penelitian, Novi Menyimpulkan sebagaimana yang disampiakan oleh Umi bahwa Praktik literasi media berkonten keagamaan di kalangan siswa MA berbasis pesantren di Kota Surabaya : siswa di kedua MA telah mampu mengakses, memahami, dan mengkreasikan informasi keagamaan yang mereka peroleh dengan segala keterbatasan penyediaan media yang tersedia di madrasah dan pesantren. Jadi, terbatas mengakses internet tak menghalangi siswa dalam memperoleh informasi keagamaan terbaru

Dan memberi saran kapada Pihak yayasan dan madrasah perlu untuk mulai meningkatkan standar sarana dan prasarana sekolah supaya sesuai dengan standar nasional pendidikan. Siswa memiliki keterbatasan akses dengan dunia luar (baik saat di pondok maupun di madrasah), sehingga madrasah perlu menyediakan perpustakaan atau ruang laboratorium yang menyenangkan dan nyaman (sebagai sarana rekreasi siswa). Hal ini terlihat diantaranya dari Pelajaran TIK diungkapkan para siswa sebagai mapel yang paling disukai, karena mereka bisa akses PC saat pelajaran ini dan materinya santai.

Sementara itu, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Surabaya, Husnul Maram dalam materinya memaparkan tentang teknologi digital dalam pendidikan

“Bahwa prinsip dasar dalam penggunaan teknologi digital dalam Pendidikan Islam adalah teknologi tidak digunakan sebagai pengganti penggunaan pemahaman konseptual dan intuisi Pendidikan Islam, akan tetapi sebaliknya teknologi berperan untuk meningkatkan pemahaman konseptual siswa tentang ide Pendidikan Islam dan juga mengembangkan kemampuan intuisi siswa dalam Pendidikan Islam” katanya.

Kegiatan berlangsung sejak pukul 09.00 sd 12.00 Wib, dimulai dengan pemaparan hasil penelitian, pemaparan materi oleh kankemenag, dan dilanjutkan dengan sharing / tanggapan. Diikuti oleh Kasi Pendidikan Madrasah Kota Surabaya dan 1 orang Staf, Ketua Pokjawas, Kepala MA Unggulan Amanatul Ummah dan 2 orang guru, Kepala MA Alfatich dan 2 orang guru, Kepala Sunan Kalijogo, serta tim dari Balitbang Semarang. (Dk)

Posting Komentar

0 Komentar